Blogger Tricks

Sabtu, 01 Februari 2014

Old Memories~

Kenangan ini terjadi sekitar 1 tahun lalu, waktu saya masih kelas 6 SD (kalau tidak salah). Waktu itu saya diajak dengan keluarga untuk pergi berwisata ke Dufan, Jakarta. Saya dan keluarga besar menggunakan bus. Di dalam bus, kami semua bercanda dan ngobrol. Bahkan, ada yang foto-foto.
Devin ^^
Derwin ◕ ‿ ◕
Tiffani ಠ◡ಠ
Us
Sesampainya di Dufan, ternyata Dufannya belum buka, sehingga kami harus menunggu. Kami menemukan tempat duduk dan segera duduk disana. Matahari sudah bersinar dengan terik sehingga kami semua kepanasan. Bahkan saya sampai memakan topi. Bosan menunggu, kami bercakap-cakap sambil foto-foto.
Devin-Denis-Tiffani
Denis-Devin-Sania-Derwin
Akhirnya, Dufan buka, dan kita langsung menyerbu masuk. Sesampainya di dalam, setelah kami dicap, kami mencari tempat makan. Setelah memesan makanan, kami duduk lalu makan.
Selesai makan, kami jalan-jalan di sekitar tempat makan. Ketika menemukan tempat bagus, kami berpose dan mengambil foto.

Setelah itu, kami kembali jalan untuk mencari permainan yang dapat kami naiki. Kebetulan, kami melewati permainan Niagara, yaitu permainan perahu di air. Kami pun naik. Satu perahu terdiri dari 6 orang dan kami membuat kelompok-kelompok menjadi 6 orang dan naik perahu tersebut. Di perjalanan perahu itu, kami tertawa-tawa melihat patung-patung di dalam guanya.

Ketika tiba saatnya perahu untuk naik ke atas, kami semua deg-degan. Perahu itu naik, mendatar, lalu turun. Ketika kami turun, kecepatan perahu itu menambah sehingga kami harus berpegangan dengan erat. Dan dibawah, kami semua basah kuyup karena air yang ada di sekitar perahu.

Merasa belum puas, kami kembali naik ke atas dan naik lagi sampai sebanyak 3 kali. Setelah itu, kami ke bawah dengan baju yang basah kuyup. Lalu...foto-foto. Setelah lumayan kering, kami menemukan wahana 'Rumah kaca'. Kami semua pun memasuki wahana tersebut. Ternyata di dalam rumah itu banyak kaca dan kami harus menemukan jalan keluar untuk kembali ke tempat yang tadi. Sulit sekali ternyata, kami harus berhati-hati agar tidak menabrak kacanya. Saya pernah tertabrak satu kali. Vincent, sepupu saya tidak sengaja memencet sebuah tombol sehingga jalan terbuka dan kami pun akhirnya keluar...

Setelah keluar dari rumah kaca, kami menemukan wahana 'rumah miring' dan masuk ke dalamnya. Di dalam rumah miring, kami harus menjaga keseimbangan agar tidak jatuh, karena rumahnya miring dan kami pun harus berjalan miring. Saya sedikit pusing ketika melewatinya, agar cepat, kami sedikit berlari. Ketika kami baru di luar, kami dikagetkan oleh sepupu saya yang sudah berhasil keluar duluan. Kami juga memasuki rumah miring sekali lagi.

Dari rumah miring, kami naik kora-kora, rollercoaster ulat, dan permainan yang lainnya. Salah satu sepupu saya mengajak kami, yang mempunyai keberanian penuh, untuk naik Hysteria. Saya yang waktu itu sudah pernah naik Hysteria sebelumnya merasa tertarik ingin menaikinya lagi. Lalu kami menaikinya.
Saking takutnya, adik saya, Tiffani, giginya berdarah karena terbentur bantalan pegangan di Hysteria tersebut. Lalu dia turun, dan Hysteria pun dimulai. Pertamanya, kami kaget sekali karena tiba-tiba tanpa aba-aba Hysteria tersebut langsung naik ke atas. Ketika turun dengan kencang, perut saya terasa dikocok dan jantung saya seperti mau lepas. Tapi ketika sampai di atas, saya membuka mata dan melihat pemandangan ke bawah. Indah sekali...kami main Hysteria sampai 2 kali >w<

Kami melewati wahana 'Tornado' yang terkenal. Lagi-lagi, sepupu saya mengajak kami naik Tornado, tapi saya tidak mau, karena saya takut alias tidak berani. Jadi, hanya beberapa orang yang berani naik tornado. Dan kami hanya melihatnya dari bawah sambil terkagum-kagum.

Lalu, kami naik Arung Jeram. Ini adalah wahana favorit kami dari dulu. Tak terhitung kami naik wahana ini sampai beberapa kali, sampai baju kami basah kuyup. Sudah puas naik arung jeram, kami pun ganti baju.
Selesai ganti baju, kami pergi ke tempat makanan dan memesan makanan. Di samping tempat makanan tersebut, ada satu wahana, saya lupa namanya, tetapi wahana itu berputar-putar dan naik-turun. Saya merasa pusing naik wahana itu, dan saya rasa, saya yang teriaknya paling keras. Sepupu saya mengajak saya untuk naik itu lagi, tetapi saya menolaknya dan memilih untuk makan.
William
Setelah makan dan istirahat, kami pergi ke wahana 'Pontang-Panting' dan menaikinya. Saat menaiki wahana ini, saya merasa seperti dilempar-lempar dan semakin lama semakin kencang, sampai-sampai kami tidak bisa teriak, hanya bisa tertawa. Kami menaikinya berulang-ulang sampai pusing. Kami juga naik ontang-anting. Setelah itu, kami memutuskan untuk pulang. Di jalan pulang, kami melihat komedi putar. Kami memutuskan untuk menaikinya, tidak mempedulikan umur kami. Setelah memilih kuda masing-masing, kami menaikinya dan komedi putar tersebut berputar. Kami tertawa-tawa riang.


Setelah itu, kami berjalan pulang. Jarak antara tempat parkir dengan Dufan jauh, tapi kami berjalan kaki sambil berbincang-bincang. Lalu kami menunggu bus, lama sekali...akhirnya, bus kami pun datang dan kami segera masuk. Di tengah-tengah perjalanan, kami berhenti di tempat peristirahatan untuk makan malam. 
Wisata kami kali ini juga sangat menyenangkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar